<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar/10503987?origin\x3dhttp://murna78.blogspot.com', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Tuesday, July 05, 2005

Terbaik???

Sering kali kita mendengar "itu adalah yang terbaik untuknya" hm... siapakah yang menentukan "sesuatu" itu menjadi terbaik bagi kita?? kita sendiri, orang tua, kakak/adik, om/tante, teman-teman, guru, orang2 terdekat atau bahkan orang lain yang tidak mengenal kita secara dekat...

dihadapkan pada suatu permasalahan klise... mengenai menjawab pertanyaan "kapan?"... muncullah seseorang yang bisa dikatakan sebagai alternatif jawaban atas pertanyaan "kapan" itu bagi diriku... suatu keputusan sulit yang harus dihadapi lagi... !!

berbagai opini muncul dan sampai pada suatu titik yang menyebabkan kenapa gue jadi menulis ini... :D awalnya semua keputusan diserahkan kepadaku.. tak ada pihak yang memaksakan atas jawaban ”iya”...hal itu yang membuat aku senang, karena kupikir kalaupun ku tidak menerimanya... aku tak akan merasa sangat bersalah... sampai ketika aku dihadapkan pada pernyataan ”sudah diberikan yang terbaik.. kalo masih ga mau, ya sudah tidak tau lagi...” yang ku tangkap dari maksudnya adalah ”dia adalah yang terbaik untukmu.. kalo aku ga mau.. kebangetan dan mereka akan tersinggung” gubraxxx... what the hell is it???(Is my opinion right?)

terus terang sampai saat ini gue belum punya ”rasa” yang bisa membuat gue memberikan jawaban positif akan tawaran tersebut.. :D karena prosesnya terlalu cepat… berkenalan blm ada 1bulan.. sudah harus menjawab apakah bersedia menjadi pendampingnya… come on… get real and please be patient.. :) gue sangat menghargai proses… ga bisa langsung yang instant kalo untuk urusan kayak gini… kalau ngomongin masa depan dengannya gue yakin kalo emang bakalan baik dan tidak diragukan lagi kalau dia akan bertanggungjawab untuk membahagiakan gue kelak… orang pun bilang kalau cinta akan tumbuh seiring dengan waktu… (ok gue setuju dengan itu) TAPI… sekali lagi mungkin saja orang2 akan berpikiran “so what are u looking for? Just say yes”

sekali lagi.. apakah itu akan menjadi terbaik untukku?? Meski semua orang akan bilang iya... tapi menurut gue, yang merasakan apakah itu terbaik untuk seseorang adalah orang yang bersangkutan... so i am still looking for the best answer...

--Don't Push Me To Get Marry Soon, Let Me Wait My Time, Cause My God Will Provide Me The Best Person When The Time Comes.

  1. Anonymous Anonymous said:

    hidup itu penuh dengan pilihan..
    menyebalkan memang ketika di hadapankan pada pilihan yang sama bobotnya dalam artian sama untung dan ruginya.. :D
    tapi inilah hidup.. life must go on..

    jadi jawabannya yang pilihan terbaik adalah pilihan yang berdasar atas keputusan dirimu ndiri.. orang lain boleh berpendapat tapi tetep dirimu sendiri yang menentukan.. ;-)

    follow your heart sista..

    Tuesday, July 05, 2005 2:35:00 PM  

     

leave a comment

myself

-Nna
truly aries, heavenly love, moody, cynical, friendly, stubborn but sensitive, loves to be loved :D
what a complicated person.. :þ

Site Feed

my flickr

 

my inspired quotes

Kau genggam tanganku
Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku

--Sempurna
   by Andra & d'backbone--

my archives

my messages box

be my guest

guests